MaduraPost melaporkan, industri perjalanan Indonesia mengalami pertumbuhan pesat pasca-pandemi, dengan lonjakan perjalanan internasional hingga 112% pada tahun 2023. Proyeksi Deloitte Consulting Southeast Asia bahkan memperkirakan Indonesia akan masuk 15 besar negara dengan pertumbuhan keberangkatan tertinggi pada 2040. Pertumbuhan ini didorong oleh transformasi digital, dengan lebih dari 40% pemesanan perjalanan dilakukan secara online. Namun, digitalisasi ini juga memunculkan tantangan baru terkait privasi dan perlindungan data pribadi.
Praktik perlindungan data di industri perjalanan Indonesia masih belum optimal. Banyak individu yang mengajukan visa melalui agen perjalanan diminta mengirimkan dokumen pribadi melalui jalur tidak aman, seperti aplikasi pesan instan, meningkatkan risiko penyalahgunaan data. Pemerintah telah merespon dengan menerbitkan PP Nomor 71 Tahun 2019 tentang Sistem dan Transaksi Elektronik (ITE) dan UU Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP).
SPUN (www.spun.global) hadir sebagai solusi. Sebagai pelopor layanan visa online di Indonesia, SPUN berkomitmen melindungi data pribadi pengguna. Pengguna mengunggah dokumen rahasia hanya melalui situs SPUN yang aman, dengan protokol keamanan seperti enkripsi end-to-end, sertifikasi SSL/TLS, dan signed URL. SPUN terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan telah mematuhi regulasi Perlindungan Data Pribadi (PDP) sejak Juli 2024.
Untuk mendukung UMKM di industri perjalanan, SPUN meluncurkan SPUN for Business pada Februari 2025. Layanan ini membantu bisnis mengelola pengajuan visa dalam jumlah besar, mengatasi keterbatasan sumber daya dan pemahaman regulasi visa. Setiap usaha akan didampingi Account Manager dan program ini tidak membebankan biaya komitmen di muka.
Dengan inovasi dan komitmennya, SPUN menciptakan ekosistem perjalanan yang lebih aman dan efisien. SPUN (PT Solutopia Untuk Nusantara) diluncurkan Maret 2024 dan kini melayani lebih dari 200 tipe visa dan izin tinggal ke 80+ negara.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id
