Sukses dari Gubuk Derita: PTT KUA Ini Raup Untung dari Bisnis Ikan Hias

SUMENEP, Madura Post – Suriyono, seorang Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Kantor Urusan Agama (KUA) Bluto, Sumenep, membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih meski dengan keterbatasan.

Rista

Sukses dari Gubuk Derita: PTT KUA Ini Raup Untung dari Bisnis Ikan Hias

SUMENEP, Madura Post – Suriyono, seorang Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Kantor Urusan Agama (KUA) Bluto, Sumenep, membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih meski dengan keterbatasan. Selama 11 tahun mengabdi sebagai PTT, ia mampu bertahan dan bahkan maju berkat kegigihannya dalam berwirausaha. Statusnya sebagai non-ASN dengan gaji yang tak menentu memaksanya berpikir kreatif untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Awalnya, Suriyono, pria kelahiran Sumenep, 8 Mei 1989 ini, menghadapi kesulitan finansial. Gajinya sebagai pegawai KUA dan guru di Pesantren Al-Amien Prenduan tak cukup untuk menghidupi keluarganya. Ia pun mencoba berbagai pekerjaan, mulai dari menjadi kuli hingga berjualan berbagai barang, namun selalu gagal. "Jalan satu-satunya adalah berintrospeksi, berbenah diri untuk mencapai impian," kenang Suriyono.

Sukses dari Gubuk Derita: PTT KUA Ini Raup Untung dari Bisnis Ikan Hias

Motivasi besar muncul setelah ia membaca buku "The Power of Kepepet". Buku tersebut membangkitkan semangat juangnya dan keyakinan untuk terus berjuang. Ia pun mengadopsi prinsip "dari gubuk derita menuju kota bahagia", sebuah tekad untuk pantang menyerah.

Suriyono kemudian memulai bisnis ikan hias. Ia berjualan di Pasar Lenteng, Pasar Bluto, bahkan hingga ke Pamekasan. Ketekunannya membuahkan hasil. Bisnis ikan hiasnya berkembang pesat, bahkan mampu membiayai pendidikannya hingga jenjang pascasarjana. Kini, usahanya telah berkembang pesat dan mempekerjakan enam karyawan.

"Bukan hal mudah mencapai kesuksesan usaha hingga memiliki banyak karyawan," ujar Suriyono, Minggu (24/11/2024). Ia menekankan pentingnya komitmen, fokus, dan menjadikan pengalaman hidup sebagai pembelajaran berharga. "Mencoba dan terus mencoba tanpa menghiraukan kata orang lain," tambahnya.

Suriyono, yang akrab disapa Enno, masih aktif bertugas di KUA Bluto. Perjalanan karirnya di KUA dimulai sejak tahun 2013 di KUA Batuputih, kemudian pindah ke KUA Saronggi, dan akhirnya berlabuh di KUA Bluto. Kisah suksesnya menjadi bukti nyata bahwa semangat pantang menyerah dan kerja keras mampu mengantarkan seseorang pada kesuksesan, sekalipun hanya berstatus PTT.

Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar