Pamekasan – Kabar mengkhawatirkan datang dari Pamekasan. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mencatat ada 22 warga yang dicurigai terjangkit flu Singapura. Penyakit ini ditularkan melalui kontak dengan orang yang terpapar.
Kepala Dinkes Pamekasan, dr. Saifuddin, menjelaskan bahwa flu Singapura mirip dengan flu biasa. Perbedaannya terletak pada munculnya bercak-bercak di kaki, tangan, dan mulut. Anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terjangkit.
"Flu Singapura disebabkan oleh virus yang sangat mudah menular dan bermutasi," ujar dr. Saifuddin. "Penularannya melalui percikan air liur, sehingga pencegahannya fokus pada upaya menghentikan penyebaran ke orang lain."
Untuk menghindari penularan, dr. Saifuddin menekankan pentingnya memutus kontak langsung dengan penderita. Penggunaan alat pelindung diri (APD) juga sangat dianjurkan.
"Hingga saat ini, kasus flu Singapura di Pamekasan hanya ditemukan pada anak-anak. Belum ada laporan kasus pada orang dewasa," tegasnya.
Dinkes Pamekasan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga imunitas tubuh. Dari 22 kasus suspect flu Singapura, 20 di antaranya teridentifikasi melalui analisa di RSUD Slamet Martodirdjo (Smart), sedangkan sisanya berasal dari analisa di dua puskesmas.