Pamekasan – Program bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) khusus bencana di Pamekasan tahun ini menargetkan 41 penerima. Namun, hingga akhir triwulan keempat, baru 11 penerima yang telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dan menerima bantuan.
Dwi Budayana Eka Dewantara, Staf Bidang Perumahan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Pamekasan, mengungkapkan bahwa dari 11 penerima, enam rumah telah selesai dibangun. Sementara empat lainnya masih dalam tahap pengerjaan dengan progres mencapai 75 persen hingga 90 persen. Satu rumah lagi masih dalam tahap pengiriman material.
"Targetnya Desember semua sudah selesai. Semoga tidak ada lagi pengajuan tambahan untuk RTLH bencana," ujar Dwi kepada Madura Post, Rabu (30/10/2024).
Dwi menjelaskan, keterlambatan pengerjaan satu unit rumah disebabkan oleh proses pengajuan yang tidak bersamaan. Saat ini, pengiriman material untuk rumah tersebut sedang dalam proses. Pihaknya optimis pengerjaan dapat diselesaikan sesuai target.
Penerima bantuan RTLH bencana adalah korban bencana yang mengalami kerusakan rumah dalam skala berat. Kerusakan skala sedang atau kecil tidak termasuk dalam program bantuan ini.
"Besaran bantuannya sama dengan RTLH reguler, yaitu Rp17.500.000 per penerima," ungkap Dwi.
Dari 11 penerima yang telah mendapatkan SK, kerusakan rumah disebabkan oleh beberapa faktor. Lima rumah terdampak kebakaran, tiga rumah akibat angin puting beliung, dan tiga rumah lainnya rusak akibat hujan disertai angin puting beliung.
"Kuota tahun ini memang lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu kuotanya 70, namun yang mendapatkan SK hanya 30. Jadi tahun ini kuotanya diturunkan," tambah Dwi.
Berikut data penerima bantuan RTLH bencana tahun 2024 di Pamekasan:
Pengerjaan yang Sudah Selesai
- 6 Rumah
Pengerjaan yang Belum Selesai
- 5 Rumah
Sumber data: DPRKP Pamekasan.