Pamekasan, Madura Post – Program bantuan rumah tak layak huni (RTLH) di Pamekasan mengalami pergeseran penerima. Sebanyak 30 penerima awal diganti dengan penerima baru. Hal ini dikonfirmasi oleh Staf Bidang Perumahan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Pamekasan, Dwi Budayana Eka Dewantara.
"Pergeseran penerima ini tidak mempengaruhi kuota penerima RTLH tahun ini yang mencapai 254 orang," tegas Dwi, Senin (26/8/2024).
Dwi menjelaskan, pergeseran penerima disebabkan oleh beberapa faktor. "Ada penerima yang tidak memiliki swadaya tambahan, tanah tercatat bukan milik sendiri, dan beberapa faktor lainnya," ungkapnya. Hal ini terungkap setelah proses verifikasi dilakukan.
Meskipun terjadi pergeseran penerima, Dwi memastikan proses pengerjaan RTLH tetap berjalan sesuai rencana. Saat ini, 12 rumah telah selesai dibangun, sementara sisanya masih dalam tahap pembangunan fondasi dan pengiriman bahan.
"Kami sudah mewanti-wanti agar pengerjaan RTLH selesai sebelum akhir November," tambah Dwi.
Dwi juga mengungkapkan bahwa kuota penerima RTLH tahun ini awalnya 244 orang. Namun, melalui perubahan anggaran (PAK), kuota tersebut bertambah 10 orang sehingga total penerima menjadi 254 orang.
"Penambahan kuota 10 orang ini akan disahkan di PAK," tutup Dwi.
Sebagai informasi, setiap penerima RTLH mendapatkan bantuan sebesar Rp17.500.000. Rinciannya, Rp15 juta untuk bahan bangunan dan Rp2,5 juta untuk upah tukang.
