Retribusi Sampah Naik, Pelanggan di Pamekasan Kabur!

Kenaikan retribusi sampah di Pamekasan ternyata berdampak besar! Banyak pelanggan yang memilih untuk "kabur" dan mencari alternatif lain. Apa penyebabnya? Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan

Rista

Retribusi Sampah Naik, Pelanggan di Pamekasan Kabur!

Kenaikan retribusi sampah di Pamekasan ternyata berdampak besar! Banyak pelanggan yang memilih untuk "kabur" dan mencari alternatif lain. Apa penyebabnya?

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan menaikkan retribusi sampah secara signifikan, mulai dari dua kali lipat hingga enam kali lipat. Misalnya, retribusi untuk pertokoan naik dari Rp10.000 menjadi Rp60.000, pasar dari Rp750.000 menjadi Rp1,5 juta hingga Rp2,250 juta, dan TPS3R dari Rp20.000 menjadi Rp30.000.

Retribusi Sampah Naik, Pelanggan di Pamekasan Kabur!

"Acuan sebelumnya menggunakan Perda 2012. Baru diubah tahun ini. Jadi wajar kalau naiknya signifikan," ujar Firda Windati, Bendahara Penerimaan DLH Pamekasan.

Akibatnya, banyak pelanggan yang memilih untuk beralih ke TPS3R yang dianggap lebih murah. "Hampir semua stakeholder dan wilayah umum sebelumnya menjadi pelanggan kami. Tapi sekarang, pelanggan kami berkurang drastis," ungkap Firda.

Contohnya, unit perkantoran yang sebelumnya banyak menjadi pelanggan, kini hanya tersisa enam kantor. Begitu juga dengan rumah kediaman, hanya dua rumah yang masih terdata sebagai pelanggan DLH. Bahkan, hanya satu pasar yang masih menjadi pelanggan DLH.

Meskipun retribusi naik dan pelanggan berkurang, Firda menyatakan bahwa tidak ada tunggakan retribusi. Target PAD untuk tahun ini adalah Rp40 juta, dan kemungkinan akan ada kenaikan target PAD pada PAK.

"Ada yang memang berkomitmen untuk bayar setiap tiga bulan atau dua bulan, biasanya langsung kontan," tambah Firda.

Kenaikan retribusi sampah yang signifikan di Pamekasan ini menimbulkan pertanyaan: Apakah kenaikan retribusi ini sebanding dengan pelayanan yang diberikan? Apakah DLH Pamekasan sudah memiliki strategi untuk menarik kembali pelanggan yang "kabur"?

Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar