Geomembran: Kunci Peningkatan Kualitas Garam di Pamekasan?

Pamekasan, Madura Post – Penerapan teknologi geomembran dalam produksi garam di Pamekasan masih belum merata. Walaupun terbukti efektif meningkatkan kualitas dan kuantitas garam, sebagian petani

Rista

Pamekasan, Madura Post – Penerapan teknologi geomembran dalam produksi garam di Pamekasan masih belum merata. Walaupun terbukti efektif meningkatkan kualitas dan kuantitas garam, sebagian petani garam masih enggan mengadopsinya.

Luthfie Asy’ari, Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan (Diskan) Pamekasan, mengungkapkan bahwa dari total 973,6 hektare lahan garam rakyat di 16 desa, hanya sekitar 80 persen yang telah menggunakan geomembran.

Geomembran: Kunci Peningkatan Kualitas Garam di Pamekasan?

"Faktor utama yang menghambat adalah biaya. Geomembran memang mahal," ujar Luthfie. "Selain itu, ada juga faktor kebiasaan. Banyak petani yang masih setia dengan metode tradisional."

Padahal, penggunaan geomembran terbukti mampu meningkatkan hasil panen dan kualitas garam. Luthfie menjelaskan bahwa saat ini produksi garam di Pamekasan mencapai 12.566,20 ton untuk periode Januari hingga Juli 2024.

Namun, Luthfie mengakui bahwa tata niaga garam saat ini tidak berpihak kepada petani. Diskan Pamekasan tidak memiliki wewenang untuk mengontrol tata niaga, sehingga harga garam yang fluktuatif menjadi masalah.

"Harga garam saat ini sekitar Rp650.000 hingga Rp700.000 per ton, tergolong rendah," kata Luthfie. "Harga idealnya sekitar Rp1 juta hingga Rp1,2 juta per ton. Namun, Diskan hanya fokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas produksi garam."

Luthfie berharap ke depannya, lebih banyak petani garam di Pamekasan yang mau menggunakan geomembran dan mendapatkan keuntungan dari teknologi ini.

Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar