Deflasi Beruntun di Pamekasan: Pertanda Baik atau Ancaman?

Pamekasan, Madura Post – Kabupaten Pamekasan mencatatkan lima kali deflasi dan tiga kali inflasi sejak awal tahun hingga Agustus 2024. Kondisi ini menunjukkan fluktuasi ekonomi

Rista

Deflasi Beruntun di Pamekasan: Pertanda Baik atau Ancaman?

Pamekasan, Madura Post – Kabupaten Pamekasan mencatatkan lima kali deflasi dan tiga kali inflasi sejak awal tahun hingga Agustus 2024. Kondisi ini menunjukkan fluktuasi ekonomi yang cukup dinamis, namun memunculkan pertanyaan: apakah deflasi beruntun ini pertanda baik atau justru ancaman bagi perekonomian daerah?

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Pamekasan menunjukkan deflasi pada minggu terakhir Agustus mencapai -1,90 persen. Akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam Alfalah (STAIFA) Pamekasan, Istianah, menilai deflasi sebagai indikator pertumbuhan ekonomi yang positif.

Deflasi Beruntun di Pamekasan: Pertanda Baik atau Ancaman?

"Deflasi menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang baik. Namun, jika terjadi terus menerus, bisa berdampak negatif terhadap kondisi ekonomi daerah," ujar Istianah.

Ia menjelaskan, deflasi yang terjadi secara tidak wajar dan berkelanjutan berpotensi menurunkan investasi. Hal ini karena pelaku usaha cenderung menahan diri untuk berinvestasi akibat penurunan permintaan.

"Selain itu, deflasi juga berpotensi meningkatkan pengangguran. Produsen bisa mengalami kerugian karena penurunan harga, sehingga terpaksa melakukan pemutusan kontrak kerja," tambah Istianah.

Oleh karena itu, Istianah menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menstabilkan kondisi ekonomi.

"Inflasi dan deflasi terjadi karena fluktuasi. Kondisi stagnan justru tidak baik karena tidak ada penentuan segmentasi pasar. Pemkab harus berperan untuk menyeimbangkan kondisi ekonomi daerah," tegasnya.

Tim Statistik Harga BPS Pamekasan, Handoyo, menyatakan bahwa deflasi yang terjadi saat ini masih dalam batas wajar. Penurunan harga beberapa komoditas menjadi faktor utama.

"Ada 20 komoditas yang dilihat berdasarkan indeks perkembangan harga (IPH). Komoditas yang sangat mempengaruhi IPH adalah cabai rawit, beras, bawang merah, dan cabai merah," jelas Handoyo.

Pemerintah daerah diharapkan dapat memantau perkembangan ekonomi secara ketat dan mengambil langkah-langkah strategis untuk mencegah dampak negatif dari deflasi yang berkepanjangan.

Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar