Kediri – Masa kampanye Pilkada Kabupaten Kediri 2024 resmi dimulai sejak 25 September lalu dan akan berlangsung selama 36 hari hingga 23 November mendatang. Kedua pasangan calon bupati dan wakilnya, Deny Widyanarko – Mudawamah dan Hanindhito Himawan Pramana – Dewi Maria Ulfa, langsung tancap gas dengan berbagai program unggulan.
Ketua KPU Kabupaten Kediri, Nanang Qosim, menjelaskan bahwa masa kampanye ini diatur dalam PKPU Nomor 13 Tahun 2024 dan Keputusan KPU Nomor 1363 Tahun 2024. Setiap paslon wajib melapor ke kepolisian terkait jadwal kegiatan kampanye mereka. KPU juga menyediakan fasilitas pencetakan bahan kampanye seperti selebaran, brosur, pamflet, dan poster.
Deny Widyanarko, calon bupati nomor urut 1, menawarkan program pembangunan dusun dengan alokasi APBD sebesar Rp300-500 juta per dusun per tahun. Deny bahkan berani membuat kontrak politik dengan warga, berjanji untuk mundur dari jabatan bupati jika gagal memenuhi janjinya dalam dua tahun kerja.
"Ini adalah komitmen saya, bahwa program kami Rp300-500 juta per dusun per tahun itu benar-benar supaya bermanfaat bagi masyarakat. Bila mana dalam 2 tahun masa jabatan saya, saya tidak bisa menganggarkan program pembangunan itu, saya akan mengundurkan diri sebagai Bupati Kediri," tegas Deny.
Sementara itu, pasangan petahana, Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) dan Dewi Maria Ulfa, fokus pada program beasiswa pendidikan, termasuk untuk santri. Mas Dhito menegaskan bahwa pendidikan merupakan investasi jangka panjang dan akan terus melanjutkan program beasiswa yang telah dijalankan di periode pertama.
"Kita memastikan beasiswa untuk santri masuk dalam program kami (Dhito-Dewi)," tuturnya.
Kedua pasangan calon ini akan terus beradu program dan visi misi selama masa kampanye. Masyarakat Kabupaten Kediri diharapkan dapat memilih pemimpin yang tepat untuk membawa Kediri menuju masa depan yang lebih baik.
