Pasangan calon bupati dan wakil bupati Sampang nomor urut 1, KH. Muhammad bin Mu’afi Zaini (Kyai Mamak) dan H Abdullah Hidayat (Mas Ab) atau yang dikenal dengan Mandat, mengungkapkan visi dan misi mereka untuk membangun Sampang yang lebih baik.
"Membangun Sampang Lebih Cepat, Merata, Sinergi, Menuju Masyarakat Sejahtera dan Berdaya Saing," demikian visi Mandat yang dijabarkan dalam empat kata kunci: pemerataan, optimalisasi, percepatan, dan sinergitas.
Kyai Mamak menekankan pentingnya pemerataan pembangunan. "Semua desa dan kecamatan akan mendapatkan perhatian yang sama," tegasnya. Ia berjanji untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh desa, termasuk pesantren dan lembaga swasta.
"Semua aparatur pemerintah akan menjadi pelayan rakyat, dan semua program dinas harus bermanfaat bagi masyarakat," tambahnya.
Mandat juga bertekad untuk mempercepat pembangunan dengan melibatkan semua elemen masyarakat. "Kami akan bekerja sama dengan pesantren, pihak swasta, dan masyarakat untuk membangun Sampang tiga kali lebih cepat," ujar Kyai Mamak.
"Kabupaten Sampang akan kembali menjadi kota santri. Semua ini demi kemaslahatan umat, Sampang sejahtera dan berdaya saing," tegasnya dalam sesi debat kandidat pertama di Surabaya, Senin (4/11/2024).
Mas Ab, calon wakil bupati, memaparkan program prioritas Mandat di berbagai sektor. Di bidang kesehatan, Mandat menjanjikan satu klinik kesehatan per kecamatan dan ambulans gratis bagi keluarga yang kehilangan anggota keluarga.
Untuk pendidikan, Mandat akan memberikan beasiswa bagi 10.000 santri, menyediakan pendidikan vokasi untuk santri, dan membangun kemandirian ekonomi pesantren.
Infrastruktur juga menjadi fokus Mandat. "Kami akan melakukan betonisasi jalan secara merata di 14 kecamatan," kata Mas Ab.
Mandat juga menjanjikan bantuan bagi nelayan, seperti 5.000 alat tangkap dan asuransi.
"Cita-cita mulia ini hanya bisa terwujud dengan kepercayaan masyarakat Sampang kepada kami," ujar Mas Ab. "Kemenangan kami adalah kemenangan masyarakat Sampang, Mandat menang rakyat senang, akor salanjenga."