Jember – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengungkapkan kabar gembira bagi pencari kerja di Indonesia. Terdapat 1,35 juta lowongan pekerjaan di luar negeri yang siap diisi! Sayangnya, Indonesia baru mampu memenuhi 287 ribu posisi tersebut. Artinya, masih ada lebih dari satu juta peluang emas yang belum tergali.
"Ini peluang besar untuk mengurangi pengangguran di dalam negeri," tegas Karding saat kunjungannya ke Jember, Jumat (20/12/2024). Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa remitansi dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) mencapai angka fantastis, yakni Rp 227 triliun, menjadi sumber devisa terbesar kedua setelah migas.
Negara-negara seperti Jepang, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Malaysia, Hongkong, Taiwan, dan bahkan beberapa negara Eropa seperti Slovakia, tengah membutuhkan tenaga kerja Indonesia. Kebutuhan terbesar terfokus pada sektor kesehatan, pertukangan las, pertanian, perkebunan, perhotelan, dan restoran.
Keunggulan pekerja migran Indonesia terletak pada sikap yang ramah dan fleksibel. "Mereka tak segan menambah waktu kerja sedikit, atau mengerjakan tugas di luar deskripsi pekerjaan. Berbeda dengan pekerja dari negara lain yang lebih kaku terhadap aturan," jelas Karding.
Untuk itu, Kementerian P2MI akan berkolaborasi dengan berbagai lembaga pelatihan, seperti balai latihan kerja, sekolah kejuruan, dan sekolah vokasi, guna meningkatkan keterampilan calon PMI agar mampu bersaing dan mengisi peluang kerja yang melimpah di luar negeri.