MaduraPost melaporkan, Terra Drone Corporation, perusahaan teknologi drone dan Urban Air Mobility (UAM) terkemuka asal Jepang, telah sukses melakukan demonstrasi pertama di Indonesia untuk operasi multi-drone menggunakan platform Unmanned Traffic Management (UTM) di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Demonstrasi bersejarah ini merupakan bagian dari "Program Kerja Sama Industri di Global South melalui Transfer Teknologi" (Nama Proyek: Practicality Verification Project for UAS Traffic Management (UTM) in the Indonesian Market), yang didukung oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI).
Indonesia, dengan permintaan solusi drone yang terus meningkat di sektor inspeksi infrastruktur, pertanian skala besar, dan logistik antar-pulau, berada di jalur untuk menjadi salah satu pasar drone paling dinamis di Asia Tenggara. Sebagai produsen minyak dan gas serta penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia membutuhkan sistem manajemen udara yang canggih untuk menjamin operasi drone yang aman dan efisien. Terra Drone Indonesia, anak perusahaan lokal Terra Drone, telah menjadi penyedia layanan drone terkemuka di wilayah tersebut. Dukungan keahlian UTM global dari Unifly (Belgia) dan Aloft Technologies (AS) semakin memperkuat kapabilitas Terra Drone.
Demonstrasi tersebut menampilkan kemampuan platform UTM dan drone yang dilengkapi dengan ADS-B dan Remote ID untuk mengelola operasi multi-drone secara real-time dalam berbagai skenario, termasuk pertanian (penyemprotan presisi), logistik (pengiriman ke daerah terpencil), dan keamanan & pemantauan (inspeksi infrastruktur dan tanggap darurat). Simulasi aplikasi-aplikasi penting ini memvalidasi kemampuan UTM dalam menyediakan operasi drone yang aman dan terkoordinasi.
Managing Director Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana, menyatakan bahwa solusi manajemen lalu lintas udara ini memungkinkan pengelolaan berbagai penerbangan drone secara bersamaan dengan tingkat keamanan tinggi, mendukung berbagai kebutuhan seperti pengelolaan lahan, distribusi barang, dan pemantauan infrastruktur. Ia yakin teknologi ini akan mendorong adopsi drone di Indonesia dan menciptakan ekosistem inovasi yang meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Demonstrasi ini merupakan langkah signifikan menuju komersialisasi layanan UTM di Indonesia dan memposisikan negara ini sebagai model untuk ekosistem drone canggih di Asia Tenggara. Dengan proyeksi populasi terbesar keempat di dunia pada 2024 dan posisi sebagai pasar drone potensial terbesar kedua di ASEAN, Indonesia memiliki peluang pertumbuhan yang signifikan dalam aplikasi drone.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id