Sampang – Program Perpustakaan Keliling (Pusling) di Kabupaten Sampang terancam mandek. Minimnya armada menjadi kendala utama dalam menjangkau seluruh sekolah di 14 kecamatan. Dispusip Sampang hanya mengandalkan satu unit mobil untuk mendistribusikan buku bacaan ke ratusan sekolah dasar (SD) di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Perpustakaan Dispusip Sampang, Kurnia Sufartina, mengungkapkan kesulitan yang dihadapi. "Kami sangat kesulitan menjangkau seluruh kecamatan dan ratusan SD karena hanya memiliki satu mobil operasional. Semua sekolah harus menunggu giliran," keluhnya, Senin (17/2/2025).
Sufartina menjelaskan, sebenarnya Dispusip memiliki dua mobil untuk pusling, namun satu unit lainnya mengalami kerusakan dan tak dapat dioperasikan. Kondisi ini membuat jangkauan dan layanan pusling menjadi tidak merata dan lambat. Pihaknya berupaya maksimal dengan satu armada yang ada, namun pelayanan terpaksa dilakukan secara bergilir setiap harinya.
Dampaknya dirasakan langsung oleh para siswa dan wali murid. Ibunda Fatan, wali murid di Desa Taddan, Kecamatan Camplong, mengaku sering mengantar anaknya ke sekolah dan merasakan keterbatasan layanan pusling. Meskipun ia mengakui manfaat pusling dalam meningkatkan minat baca anaknya, namun jadwal yang terbatas membuat anak-anak harus bersabar menunggu giliran yang cukup lama.
"Saya berharap pusling ini terus dikembangkan dan armadanya ditambah agar jangkauannya lebih luas dan merata," harap Ibunda Fatan. Keinginan serupa tentu diharapkan juga oleh ratusan siswa lainnya yang masih menunggu giliran mendapatkan akses literasi melalui program pusling.