Pamekasan – Minimnya anggaran membuat Pemkab Pamekasan mengalihkan fokus dari penyelenggaraan job fair konvensional ke pengembangan aplikasi pencari kerja, "Siap Kerja". Hanya Rp50 juta yang dialokasikan tahun ini untuk program ketenagakerjaan, jumlah yang dinilai terlalu kecil untuk menggelar job fair offline.
Kepala Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi Diskop UKM dan Naker Pamekasan, Ali Syahbana, menjelaskan bahwa anggaran tersebut akan diprioritaskan untuk menyempurnakan aplikasi "Siap Kerja". Aplikasi ini nantinya akan menjadi pusat informasi lowongan kerja, baik dari perusahaan lokal maupun nasional. "Dengan anggaran Rp50 juta, pelaksanaan job fair offline tidak akan maksimal," ujar Ali, Rabu (22/1/2025).
Ali menambahkan, pengalaman tahun lalu membuktikan hal tersebut. Dengan anggaran yang sama, job fair hanya mampu diselenggarakan satu hari dan diikuti 31 perusahaan. Ia memperkirakan, penyelenggaraan job fair yang memadai membutuhkan anggaran sekitar Rp150 juta.
Jika anggaran tetap minim, Diskop UKM dan Naker Pamekasan berencana berkolaborasi dengan sekolah kejuruan (SMK) untuk menyelenggarakan job fair berskala lebih kecil. Pengembangan aplikasi "Siap Kerja" akan dilakukan secara bertahap dengan anggaran yang ada.