Harga Emas Menguat Tipis di Awal 2025, Potensi Tren Bullish Berlanjut

MaduraPost melaporkan bahwa harga emas (XAU/USD) dibuka dengan kenaikan tipis di sekitar $2.625 pada awal sesi Asia Kamis (2/1/2025), setelah dua hari mengalami tekanan dalam

Redaksi

Harga Emas Menguat Tipis di Awal 2025, Potensi Tren Bullish Berlanjut

MaduraPost melaporkan bahwa harga emas (XAU/USD) dibuka dengan kenaikan tipis di sekitar $2.625 pada awal sesi Asia Kamis (2/1/2025), setelah dua hari mengalami tekanan dalam volume perdagangan yang rendah. Kenaikan harga emas sepanjang tahun ini tercatat sangat signifikan, mencapai 27%, menjadikannya kinerja tahunan terbaik sejak 2010. Hal ini didorong oleh beberapa faktor utama, antara lain pembelian emas dalam jumlah besar oleh bank sentral dunia, meningkatnya ketegangan geopolitik, dan kebijakan moneter longgar dari bank-bank sentral utama.

Andy Nugraha, analis dari Dupoin Indonesia, menilai tren bullish emas semakin menguat berdasarkan pola candlestick dan indikator Moving Average. Ia memprediksi harga emas berpotensi naik hingga $2.650. Namun, jika terjadi pembalikan tren, penurunan terdekat diperkirakan mencapai $2.609. Analisis teknikal ini menjadi acuan penting dalam memprediksi pergerakan harga emas.

Harga Emas Menguat Tipis di Awal 2025, Potensi Tren Bullish Berlanjut
Gambar Istimewa : cdn1-production-images-kly.akamaized.net

Ketidakpastian geopolitik tetap menjadi pendorong utama permintaan emas. Konflik Rusia-Ukraina yang berkelanjutan, ketegangan di Timur Tengah, dan ketidakpastian kebijakan pemerintahan Donald Trump menjadi katalis positif bagi logam mulia ini. Sentimen safe-haven juga meningkat di tengah kekhawatiran akan potensi konflik perdagangan akibat kebijakan tarif dan perdagangan yang agresif.

Di sisi lain, sikap hati-hati Federal Reserve (The Fed) terhadap penurunan suku bunga lebih lanjut memberikan tekanan pada harga emas. Pernyataan terbaru Ketua The Fed, Jerome Powell, menunjukkan pendekatan yang lebih waspada terhadap kebijakan moneter, terutama setelah penurunan suku bunga 25 basis poin pada Desember lalu. Hal ini diperkirakan akan mendukung dolar AS, yang berpotensi membatasi kenaikan harga emas.

Namun, peningkatan permintaan emas dari bank sentral global memberikan dukungan kuat terhadap harga emas. Survei World Gold Council menunjukkan bahwa bank sentral besar diperkirakan akan terus membeli emas dalam jumlah signifikan selama 12 bulan ke depan untuk diversifikasi cadangan devisa mereka.

Data ekonomi AS juga menjadi perhatian pasar. Data Klaim Pengangguran Awal mingguan pada Kamis dan Indeks Manajer Pembelian (IMP) Manufaktur S&P Global AS pada Jumat akan memberikan gambaran lebih lanjut tentang prospek ekonomi AS. Pelemahan data ketenagakerjaan berpotensi mendukung harga emas sebagai aset safe-haven.

Secara keseluruhan, harga emas masih berpotensi melanjutkan tren bullish, didukung oleh faktor fundamental dan teknikal. Ketidakpastian geopolitik, permintaan dari bank sentral, dan sentimen penghindaran risiko tetap menjadi pendorong utama pergerakan harga emas.

Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id

Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar