Kediri – TPA Klotok Kota Kediri nyaris kolaps. Tumpukan sampah mencapai 17 meter, melebihi batas aman. Setiap harinya, TPA ini menampung rata-rata 173 ton sampah yang belum terpilah. Menyikapi kondisi darurat ini, Pemerintah Kota Kediri bergerak cepat.
Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, didampingi Kepala DLHKP Imam Muttakin dan Plt Kepala Dinas PUPR Yono Heryadi, Senin (18/11), meninjau langsung lahan seluas 6 hektar di sisi barat TPA II yang tak aktif. Lahan ini diproyeksikan sebagai pengganti TPA Klotok.
"Kondisi TPA Klotok sudah sangat kritis," ungkap Zanariah. Ia menjelaskan, lahan baru ini menjadi solusi jangka pendek. Namun, keterbatasan anggaran daerah memaksa Pemkot Kediri untuk mencari alternatif pendanaan kreatif. Opsi yang dijajaki antara lain pinjaman daerah dan pengajuan hibah dari lembaga donor internasional, seperti program LSDP kerjasama Kemendagri dan Bank Dunia.
Meskipun lahan baru disiapkan, Pemkot Kediri tak tinggal diam. Upaya pengelolaan sampah dari hulu terus diperkuat. Penguatan Bank Sampah dan optimalisasi TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) menjadi fokus utama.
Kepala DLHKP Kota Kediri menambahkan, Bank Sampah dan TPS3R merupakan program berbasis komunitas yang membutuhkan partisipasi aktif masyarakat. Saat ini, terdapat 8 unit TPS3R di Kota Kediri, dan direncanakan penambahan 3 unit lagi di Ketami, Ngletih, dan Tamanan pada tahun 2025.