Pertemuan tersebut difokuskan pada peningkatan kolaborasi di berbagai sektor. Kedua pemimpin membahas penguatan kemitraan strategis komprehensif yang telah disepakati pada 2018, termasuk kerja sama pertahanan meliputi manufaktur dan pasokan alat pertahanan. Keamanan maritim, siber, penanggulangan terorisme, dan deradikalisasi juga menjadi fokus utama. Kerja sama di bidang teknologi keuangan (fintech), kecerdasan buatan, dan infrastruktur digital umum juga akan diperkuat.
Pertumbuhan perdagangan bilateral yang mencapai US$30 miliar tahun lalu turut dibahas. Presiden Prabowo menekankan pentingnya memangkas birokrasi dan overregulasi untuk memfasilitasi kerjasama ekonomi yang lebih besar. "Kami telah melakukan diskusi yang sangat intens dan penuh hormat. Saya telah memerintahkan langsung tim saya untuk mempercepat dan memprioritaskan kepentingan bilateral Indonesia dan India," tegas Presiden Prabowo. Ia juga menyampaikan rasa hormat atas dukungan India terhadap keanggotaan Indonesia di BRICS.
Dalam sektor kebudayaan, PM Modi mengumumkan inisiatif konservasi Candi Prambanan, mengingat kontribusi India sebelumnya dalam pelestarian Candi Borobudur. Tahun 2025 juga akan dirayakan sebagai "Tahun Pariwisata" India-ASEAN untuk mempromosikan pertukaran budaya dan pariwisata.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id