Pamekasan, Madura Post – Kota Gerbang Salam menunjukkan kemajuan dalam pembangunan, terbukti dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus merangkak naik sejak tahun 2020. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Pamekasan menunjukkan IPM Pamekasan tahun 2023 mencapai 70,32, naik 0,97 poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun demikian, Pamekasan masih berada di peringkat 34 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Ketua Tim Neraca BPS Pamekasan, Ahmad Muhaimin, mengungkapkan bahwa IPM dipengaruhi oleh tiga faktor utama: kesehatan, pendidikan, dan pengeluaran per kapita.
"Peningkatan IPM ini menandakan bahwa pembangunan Pamekasan memiliki progres yang cukup baik, mulai dari pendidikan, kesehatan, dan lainnya," ujar Muhaimin.
Namun, Muhaimin juga menyorot rendahnya pertumbuhan indeks pendidikan. Harapan Lama Sekolah (HLS) di Pamekasan hanya naik 0,01 persen dari tahun 2022 ke 2023, menjadi 13,68.
"Indikator pendidikan membutuhkan progres yang lebih panjang dari indeks lainnya. Sehingga, indikator pendidikan tersebut paling rendah pertumbuhannya dibandingkan indikator lainnya," jelas Muhaimin.
Muhaimin menegaskan bahwa rendahnya pertumbuhan indeks pendidikan bukan berarti kualitas pendidikan di Pamekasan buruk. Namun, peningkatan kualitas pendidikan membutuhkan strategi dan upaya yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.
"Memang tidak bisa serta merta langsung beasiswa atau (peningkatan upaya kualitas) lainnya, ada progresnya. Kalau untuk 2024, biasanya November," tutupnya.
Data BPS Pamekasan menunjukkan pertumbuhan IPM di Pamekasan:
- 2020: 68,65 persen
- 2021: 68,78 persen
- 2022: 69,35 persen
- 2023: 70,32 persen
Peningkatan IPM di Pamekasan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun kualitas hidup masyarakat. Namun, tantangan terbesar saat ini adalah meningkatkan kualitas pendidikan, yang menjadi kunci untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.
