Mojokerto – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto serius dalam upaya menekan angka stunting dan inflasi. Salah satu strateginya adalah dengan menggelar pelatihan pengolahan ikan bagi 80 peserta di gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Citra Maja Kinarya.
Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo, menekankan bahwa penanganan stunting dan inflasi membutuhkan sinergi lintas sektor. "Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah bahan pangan, khususnya ikan," ujar Gaguk.
Menurutnya, dengan keterampilan yang didapat, masyarakat diharapkan mampu meningkatkan perekonomian mereka. "Berbekal keterampilan membuat berbagai olahan ikan, mereka bisa menjualnya dan meningkatkan ekonomi serta daya beli, khususnya di saat inflasi," jelasnya.
Gaguk yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Ketua Tim Percepatan Pencegahan Stunting (TPPS) Kota Mojokerto, menambahkan bahwa Angka Konsumsi Ikan (AKI) Kota Mojokerto tahun 2023 adalah 39,94 kg/kapita. "Dengan berbagai olahan makanan berbahan dasar ikan, kami berharap konsumsi ikan masyarakat Kota Mojokerto dapat meningkat," harapnya.
Kepala DiskopUKMPerindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya, menjelaskan bahwa pelatihan olahan ikan ini berlangsung selama lima hari dan diikuti oleh 80 peserta. "Pesertanya berasal dari alumni inkubasi frozen food, keluarga dengan balita stunting, wali murid SLB Pertiwi, serta warga miskin bersama Chef Farikh dari ICA," ungkap Ani.
Selain pelatihan menu makanan berbahan dasar ikan, para peserta juga mendapatkan pelatihan digital marketing sederhana. Mereka diajarkan membuat camilan seperti bakpia, gohyong, cookies ikan, hingga menu utama seperti mangut lele dan otak-otak ikan lele. Tak hanya itu, mereka juga dibekali pengetahuan tentang menghitung Harga Pokok Penjualan dan penggunaan WA Bisnis.