Tuban – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur mengungkap fakta mengejutkan: angka pengangguran terbuka di Jatim masih tinggi. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Disnakertrans Jatim, Sigit Priyanto, saat menghadiri pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi Angkatan VII Tahun 2024 di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Tuban, Kamis (31/10/2024).
Sigit mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Jawa Timur mencapai 4,88%, atau setara dengan 1,17 juta orang. "Meskipun mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, yaitu Agustus 2022 yang mencapai 5,49% (1,26 juta orang), angka ini tetap menjadi perhatian serius," tegas Sigit.
Ia menekankan bahwa untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan sinergi, kolaborasi, dan kreativitas yang kuat dari semua pihak. "Kita harus memastikan bahwa kompetensi yang dimiliki di Jawa Timur sudah sesuai dengan kebutuhan industri berbasis teknologi digital," jelasnya.
Sigit juga mengingatkan bahwa memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Indonesia harus mampu memperluas dan membuka lapangan kerja bagi tenaga kerja terampil. "Jika tidak siap mengantisipasi, peluang yang sudah tersedia bisa menjadi kerugian," tegasnya.
Oleh karena itu, pemerintah berupaya memberikan kompetensi dan keahlian bagi para pencari kerja, dengan tujuan mengurangi angka pengangguran terbuka, khususnya di Jawa Timur. "Hari ini saya hadir di Tuban, untuk melihat mereka yang sudah lulus seleksi dan terpilih dalam mengikuti pelatihan berbasis kompetensi sesuai dengan kejuruan yang telah diikuti," ujar Sigit.
Ia berharap pelatihan yang diberikan dapat menjawab tantangan pada sektor ketenagakerjaan atau pasar industri yang dibutuhkan saat ini. "Yang tidak kalah penting adalah melakukan sinergitas dan kolaborasi kerja sama," imbuhnya.
Sigit juga berpesan kepada para peserta pelatihan agar mengikuti seluruh proses pembelajaran dengan serius, optimal, dan disiplin. "Ini sebagai pembelajaran nantinya sebelum memasuki dunia kerja," pungkasnya.