Pamekasan – Dari total 817 koperasi di Pamekasan, hanya 223 yang beranggotakan perempuan (kopwan). Ironisnya, 71 di antaranya dinyatakan tidak aktif. Hal ini terungkap dari data Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Ketenagakerjaan (Diskop UKM dan Naker) Pamekasan.
Baihaki, Kepala Bidang Koperasi Diskop UKM dan Naker Pamekasan, menjelaskan ketidakaktifan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor. "Tidak aktifnya puluhan kopwan ini utamanya karena mereka tak melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT)," ujarnya Kamis (19/12/2024). Ia menambahkan, penyebab lain meliputi usaha yang mandek dan kepengurusan yang tidak efektif. Proses pembinaan kopwan, menurut Baihaki, sejatinya sama dengan koperasi pada umumnya, hanya saja anggotanya seluruhnya perempuan.
Anggota Komisi II DPRD Pamekasan, Moh. Faridi, menyoroti minimnya aktivitas kopwan. Ia menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan melalui koperasi. "Keberadaan kopwan harus didorong agar lebih aktif. Ini penting untuk pemberdayaan perempuan lokal," tegas Faridi. Politisi PKB ini mendesak OPD terkait untuk gencar melakukan pembinaan dan sosialisasi guna meningkatkan kinerja kopwan. Ia juga menyarankan agar dialokasikan anggaran khusus untuk program sosialisasi dan pembinaan koperasi, termasuk kopwan. "Banyak kondisi sosial yang melibatkan perempuan, namun mereka tidak terlibat aktif. Kita perlu dorongan nyata untuk itu," tandasnya.