Ponorogo – Kabar baik untuk warga Ponorogo! Penantian panjang relokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mrican akhirnya menemui titik terang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo memastikan proyek strategis ini akan mulai berjalan pada awal tahun 2026, setelah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026 disahkan.
Pemkab Ponorogo telah mengalokasikan dana miliaran rupiah untuk membangun fasilitas di lokasi TPA yang baru. Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo, Jamus Kunto Purnomo, mengungkapkan bahwa anggaran tersebut akan digunakan untuk membangun landfill, kolam pengolahan lindi, kantor operasional, hingga penyambungan jaringan listrik.

"Sudah disiapkan, tinggal dieksekusi," kata Jamus, seperti dikutip Madura Post, Senin (1/12/2025).

Related Post
Berbeda dengan TPA Mrican yang lama, TPA baru ini akan memiliki landfill yang lebih kecil, hanya sekitar 5.000 meter persegi. Namun, yang menjadi fokus utama adalah pengelolaan sampah yang meminimalkan residu. Artinya, hanya sampah yang benar-benar tidak bisa didaur ulang atau dimanfaatkan kembali yang akan masuk ke landfill.
DLH Ponorogo menargetkan proses lelang akan dimulai pada Januari 2026. Jika berjalan lancar, pembangunan fasilitas inti TPA diharapkan selesai dalam waktu dua hingga tiga bulan. "Pertengahan tahun sudah bisa dipakai," terang Jamus.
Lantas, bagaimana nasib TPA Mrican? Jamus menegaskan bahwa area TPA lama tidak akan dibiarkan terbengkalai. Pemkab Ponorogo berkomitmen untuk melakukan penataan ulang dan pemulihan lingkungan sesuai dengan standar Kementerian Lingkungan Hidup. Hal ini penting untuk mencegah timbulnya masalah di kemudian hari.
"TPA lama harus kita olah kembali supaya kembali normal. Tidak dibiarkan begitu saja," tegasnya.
Relokasi TPA ini menjadi momentum penting bagi Ponorogo untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah dan meningkatkan upaya pengurangan residu dari sumbernya, yaitu rumah tangga. Pemkab Ponorogo berharap TPA baru ini tidak hanya menjadi tempat pembuangan akhir, tetapi juga menjadi bagian dari sistem pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.









Tinggalkan komentar