KPU Kota Mojokerto serius mempersiapkan diri untuk Pilkada Serentak 2024. Buktinya, mereka baru saja menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara di TPS 7, Lingkungan Kedungsari, Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari. Simulasi ini tidak main-main, lho!
Ulil Abshor, Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kota Mojokerto, mengatakan simulasi ini mencakup semua tahapan Pilkada, mulai dari pemungutan hingga penghitungan suara. "Simulasi ini penting untuk memastikan kesiapan petugas dan mensosialisasikan tata cara pemungutan suara di TPS," jelasnya.
Simulasi ini juga melibatkan penggunaan Aplikasi Sirekap dan melibatkan 150 pemilih terdaftar. Prosesnya dibuat semirip mungkin dengan situasi yang sebenarnya. KPU Kota Mojokerto bahkan menggunakan nama-nama buah sebagai pengganti nama pasangan calon dalam surat suara, sesuai logistik yang disediakan dari provinsi.
KPU juga menyimulasikan proses bagi pemilih pindah dan memperhatikan kebutuhan pemilih disabilitas dengan menyediakan kursi roda di bilik suara khusus. "Fasilitas ini kami sediakan untuk memudahkan pemilih disabilitas," tegas Ulil.
KPU Kota Mojokerto berencana menggelar tiga simulasi di tiga kecamatan yang ada untuk memperkuat kesiapan Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan meminimalisir kesalahan pada hari pencoblosan. "Memang ini termasuk juga masukan dari pengawas agar memperbanyak simulasi untuk meminimalisir terjadinya kesalahan di saat pemungutan suara bagi panitia terutama KPPS," jelas Ulil.
Pilwali Mojokerto 2024 diikuti dua pasangan calon, yaitu Junaedi Malik-Chusnun Amin (nomor urut 1) dan Ika Puspitasari-Rachman Sidharta Arisandi (nomor urut 2). Simulasi ini diharapkan dapat menjadi bekal yang baik bagi KPU dan seluruh petugas dalam menghadapi Pilkada Serentak 2024.