Meskipun saat ini masih dalam musim kemarau, wilayah Madura mulai diguyur hujan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena ini dipengaruhi oleh Gelombang Ekuator Rossby yang aktif di wilayah tersebut.
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang melanda beberapa wilayah di Madura. Di Kabupaten Bangkalan, hujan mengguyur Kecamatan Bangkalan, Socah, Burneh, Geger, Tanah Merah, Blega, Konang, dan Galis.
Kondisi serupa juga terjadi di Sampang, meliputi Kecamatan Omben, Sereseh, Torjun, Camplong, Kedundung, Banyuates, Robatal, Sokobanah, Ketapang, Pangarengan, dan Karangpenang. Sementara di Pamekasan, hujan tercatat di Kecamatan Tlanakan, Proppo, Palengaan, Pegantenan, Batumarmar, dan Pasean.
"Untuk Sumenep, saat ini belum terdampak Ekuator Rossby, namun perlu waspada karena hujan bisa terjadi di masa mendatang," ujar Kepala BMKG Sumenep, Usman Khalid, pada Senin (10/9/2024).
Meskipun puncak musim hujan sudah berlalu, potensi hujan disertai petir dan angin kencang masih ada. Hal ini perlu diwaspadai, terutama bagi para petani garam, padi, dan sektor lainnya.
"Mendung yang terjadi di tengah kemarau ini bukan pertanda masuknya musim hujan. Fenomena ini dipicu oleh gelombang Ekuator Rossby," jelas Usman Khalid.
Gelombang Ekuator Rossby merupakan gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat di sepanjang wilayah ekuator (20LU – 20LS) dengan periode kurang dari 72 hari. Gelombang ini umumnya bertahan 7-10 hari di wilayah Indonesia.