Pamekasan, Madura Post – Memasuki bulan September, pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata di Pamekasan masih jauh dari target. Padahal, target PAD pariwisata tahun ini sudah dinaikkan menjadi Rp100 juta.
"Sampai saat ini, capaian retribusi baru mencapai Rp28.952.800 atau 28,95 persen dari target," ungkap Moh. Zahrie, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Pamekasan, Selasa (10/9/2024).
Zahrie mengakui, target yang tinggi membuat peluang tercapainya target semakin kecil. Namun, ia optimistis PAD pariwisata tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini didukung oleh kenaikan retribusi wisata yang mulai diberlakukan tahun ini.
"Dua tahun sebelumnya, pendapatan akhir hanya sekitar Rp25 juta sampai Rp30 juta. Jadi, meskipun tidak mencapai target, pendapatan tahun ini pasti lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya," jelas Zahrie.
Salah satu faktor yang menghambat capaian PAD adalah penutupan sementara sejumlah destinasi wisata untuk perbaikan selama beberapa bulan. Namun, Disporapar Pamekasan berencana menerapkan sistem pembayaran retribusi secara elektronik atau e-ticketing dalam waktu dekat.
"Sistem pembayarannya akan menggunakan Q-RIS. Bagi pengunjung yang tidak bisa mengakses Q-RIS, mereka bisa membayar secara tunai seperti biasa. Petugas akan langsung memproses pembayaran secara digital," tutup Zahrie.
Langkah ini diharapkan dapat mencegah kebocoran PAD dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan retribusi wisata.