Pemilih Jember Loyo? Bakesbang Masuk Sekolah!

Jember – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Jember, Jawa Timur, punya cara jitu untuk menggenjot partisipasi pemilih dalam Pilkada tahun ini. Mereka mengincar

Redaksi

Pemilih Jember Loyo Bakesbang Masuk Sekolah

Jember – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Jember, Jawa Timur, punya cara jitu untuk menggenjot partisipasi pemilih dalam Pilkada tahun ini. Mereka mengincar para pelajar di sekolah-sekolah!

Kenapa harus sekolah? Soalnya, partisipasi pemilih di Pilkada Jember selama ini terbilang rendah. Pilkada 2015 dan 2020 hanya mencatatkan angka partisipasi di bawah 60 persen, jauh di bawah partisipasi pemilu legislatif dan presiden yang mencapai 75 persen.

“Partisipasi pemilih di Pilkada Jember memang lebih rendah karena warga yang keluar daerah tidak bisa mencoblos,” ungkap Kepala Bakesbangpol Jember, Sigit Akbari.

Nah, untuk mengatasi hal ini, Bakesbangpol Jember akan gencar melakukan sosialisasi, terutama kepada para pemilih pemula. “Mereka ini baru pertama kali nyoblos, jadi belum paham pentingnya satu suara,” jelas Sigit.

“Bakesbangpol masuk sekolah, KPU dan Bawaslu juga punya program serupa. Kita akan sinergikan agar tidak tumpang tindih,” tambah Sigit.

Sigit optimis, program ini akan berhasil. “Antusiasme siswa saat sosialisasi cukup tinggi. Mereka banyak bertanya tentang proses pilkada,” kata Sigit.

Namun, tantangan terbesar adalah memotivasi warga yang malas datang ke TPS. “Mereka berpikir, ‘kalau cuma satu orang yang tidak nyoblos, nggak apa-apa’. Padahal, kalau semua orang berpikir sama, siapa yang mau nyoblos?” ujar Sigit.

KPU Jember juga punya target tinggi, yaitu mencapai partisipasi pemilih 80 persen. “Ini kerja berat, karena biasanya partisipasi pilkada lebih rendah dibanding pemilu,” kata Ketua KPU Jember, Desi Anggraeni.

KPU Jember akan menggandeng berbagai pihak, seperti Forkopimda, peserta pemilu, dan partai politik untuk meningkatkan partisipasi pemilih. “Sosialisasi dan ajakan menjadi kunci,” tambah Desi.

Apakah calon tunggal di Pilkada Jember akan memengaruhi partisipasi publik? “Kami belum bisa berkomentar sebelum pendaftaran kandidat kepala daerah dibuka pada 27 Agustus 2024,” jawab Desi.

KPU Jember hanya akan fokus pada regulasi. “Kita ikuti saja aturan yang ada,” tegas Desi.

Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar