Pamekasan – Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor sewa lahan di Pamekasan mengalami lonjakan signifikan di semester kedua tahun ini. Hal ini dipicu oleh meningkatnya jumlah penyewa lahan yang terdata, mencapai 16 orang.
Indah Kurnia Sulistorini, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan, mengungkapkan bahwa retribusi sewa lahan ditarik di awal masa sewa. "Jumlah penyewa lahan ada 16 orang. Untuk penarikan retribusinya dilakukan di awal," ujar Indah kepada Madura Post, Kamis (22/8/2024).
Lahan yang disewakan tersebar di berbagai wilayah, meliputi Pegantenan (1,4 hektare), Sumedangan (2 hektare), Toket (1 hektare), Lenteng (2,9 hektare), Kangenan (1,2 hektare), Polagan (2,1 hektare), Galis (3,5 hektare), dan Pakong (2,9 hektare).
Indah menambahkan, retribusi sewa lahan saat ini sebesar Rp1.000 per meter, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini menjadi salah satu faktor utama yang mendorong peningkatan PAD sewa lahan.
"Saat ini, capaian PAD sewa lahan mencapai Rp70.759.000, melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp21.101.800," ungkap Indah. Capaian ini akan menjadi acuan dalam penetapan target PAD di tahun mendatang.
Indah juga menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada tunggakan retribusi sewa lahan. "Untuk tunggakan tidak ada. Sejauh ini aman, tidak ada yang menunggak," pungkasnya.