Sumenep, Madura Post – Akses pendidikan dasar di Kabupaten Sumenep, Madura, masih menjadi pekerjaan rumah. Lima desa di kabupaten tersebut hingga kini belum memiliki Sekolah Dasar (SD). Kondisi ini menjadi sorotan tajam dari berbagai pihak, termasuk DPRD Sumenep.
Kelima desa yang dimaksud adalah Desa Tengedan (Kecamatan Batuputih), Desa Mandala (Kecamatan Gapura), Desa Rombiya Barat (Kecamatan Ganding), Desa Kambingan Barat (Kecamatan Lenteng), dan Desa Tarogan (Kecamatan Lenteng). Data ini diperoleh dari Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep.
Ardiansyah Ali Sochibi, Kepala Bidang SD Disdik Sumenep, menjelaskan bahwa timnya telah melakukan penelitian beberapa bulan lalu untuk menjajaki kemungkinan penambahan SD di lima desa tersebut. Namun, hingga awal Januari 2025, belum ada keputusan final. "Sampai saat ini belum ada hasil. Kami akan menginformasikan jika sudah ada keputusan, apakah akan dibangun SD baru atau tidak," ujarnya.
Ardiansyah menambahkan, penelitian tersebut mempertimbangkan jarak ke sekolah terdekat. Jika jaraknya kurang dari 500 meter, pembangunan SD baru dinilai tidak perlu. "Ini menjadi evaluasi bagi Disdik Sumenep," imbuhnya.
Sikap menunggu ini mendapat kritik pedas dari Sami’oeddin, anggota Komisi IV DPRD Sumenep. Ia menyayangkan lambannya Disdik Sumenep dalam mengambil keputusan. Seharusnya, kata Sami’oeddin, keputusan terkait pembangunan SD di lima desa tersebut sudah ada di akhir tahun 2024. "Ketidakjelasan ini membuat kami akan memanggil OPD terkait untuk meminta penjelasan," tegasnya. Sami’oeddin menegaskan akan mempertanyakan alasan keterlambatan dan mendesak percepatan penyelesaian masalah akses pendidikan dasar di lima desa tersebut.
